Kamis, 18 November 2010

Membuat Strategic Objectives (SO)

Kita mungkin lebih mengenal KPI (key performance indicators) daripada Objectives (Strategic Objectives) atau sasaran strategis. Tetapi sangat tidak dianjurkan untuk membuat KPI walaupun bersifat generic (umum) tanpa menentukan objectives-nya terlebih dahulu.

Objectives atau Sasaran adalah merupakan tujuan, yang lebih berorientasi untuk jangka waktu tertentu yang relatif pendek (biasanya bulanan, triwulan, empat bulanan/quarterly, enam bulanan/semesterly, atau tahunan/yearly). Jadi sasaran merupakan tujuan yang akan dicapai sebuah organisasi/perusahaan/division/department, dll. dalam jangka waktu tertentu yang relatif pendek.

Membuat KPI tanpa tahu Objectives-nya sama halnya dengan membuat atau menyiapkan alat ukur tetapi tidak mengetahui apa yang hendak di-ukur. Dapat dibayangkan alangkah pentingnya mengetahui dengan pasti apa yang hendak di-ukur sebelum mengukurnya. Bagaimana bila tidak melewati tahap ini ? Maka organisasi hanya akan disibukan dengan berbagai macam pengukuran tanpa mengetahui tujuan akhirnya tercapai atau tidak. Tanpa mengetahui tingkat ketercapaian tujuan, maka organisasi ibaratnya hanya menjalankan serangkaian aktifitas yang tidak memberi nilai tambah (added value) dan tidak terintegrasi dengan ketercapaian tujuan organisasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Strategic Objectives :
1. Strategic Objectives di Divisi atau Dept., harus merupakan bagian dari Strategy Korporat;
2. Strategic Objectives haruslah merupakan turunan dari misi dan visi Div./Dept., serta harapan dari stakeholder;

Mengapa SO harus merupakan bagian dari strategy korporat, hal ini karena harus ada keterkaitan yang jelas antara strategy di level korporat yang berfungsi untuk mencapai visi korporat dengan visi div./dept. yang akan dicapai lewat penentuan SO pada div./dept. Effort yang dilakukan oleh div./dept. harus berkontribusi pada kesuksesan strategy dilevel korporat.

SO juga harus memperhatikan misi div./dept. terkait dengan alasan utama dari fungsi atau keberadaan div./dept. tersebut dalam perusahaan. Selain itu juga harus diperhatikan (secara prioritas), apa saja yang menjadi harapan dari stakeholder dari div./dept. sebagai kontribusi utama yang menjadi concern dari customer atau voice of customer.

SMART 
Akronim yang paling sering digunakan dalam proses penyusunan SO adalah SMART, yang berikut ini secara singkat dan sederhana akan dibahas :

Specific, artinya khusus atau terarah atau fokus pada hal tertentu. SO haruslah fokus pada kontribusi peran suatu div./dept. dalam perusahaan. Misalnya : Meningkatkan kompetensi karyawan, Memperbaiki kondisi kerja (Div. HR), Meningkatkan Brand Awareness (Marketing), Meningkatkan Number of  Calls, Menambah Area Distribusi (sales), dll.

Measurable, artinya dapat di-ukur. SO yang baik haruslah dapat diidentifikasi tingkat ketercapaiannya dan untuk dapat di-identifikasi, maka harus dapat diukur lewat KPI dan target yang ditetapkan.

Achievable, artinya dapat dicapai. Membuat SO yang tidak mungkin dicapai hanya akan menimbulkan demotivasi bagi karyawan pd suatu div./dept.

Result oriented, artinya berfokus pada hasil atau hasil yang dicapai merupakan perhatian utama dari sebuah SO. Tanpa ada hasil, maka SO tidak akan memenuhi fungsi-nya.

Time-bound, artinya terkait dengan satu kurun waktu tertentu. SO harus-lah diukur ketercapaiannya dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.

Berikut ini akan disajikan beberapa contoh SO dalam bentuk Peta Strategy :

Dept. SDM

Dept. Finance


Tidak ada komentar: